Siapa yang tak suka dengan cokelat? Cokelat digunakan sebagai lapisan snack, isian roti, topping kue dan roti, dinikmati sebagai minuman atau cokelat batang. Rasanya yang unik membuat Anda sulit menolaknya, bukan?

Cokelat terbuat dari bijih kakao yang kaya kandungan flavonoid. Flavonoid adalah jenis antioksidan yang dapat melawan kerusakan sel akibat radikal bebas di tubuh. Flavonoid ini pula yang dapat mengontrol kolesterol, menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko pembekuan darah, menghambat lengketnya trombosit serta meningkatkan aliran darah ke organ vital.

Sayangnya, tidak semua jenis cokelat memiliki semua kebaikan tersebut. Ketahui jenis cokelat terbaik demi kesehatan tubuh Anda.

Jenis-Jenis Cokelat, Mana yang Paling Sehat?

Cokelat Susu

Cokelat susu atau milk chocolate adalah salah satu jenis cokelat yang paling sering ditemukan dalam permen cokelat atau cokelat batang. Menurut FDA, cokelat susu mengandung sekitar 10% kakao, 12% padatan susu serta cocoa butter, gula, pengemulsi, vanilla atau perasa lainnya.

Karena cokelat susu memiliki lebih banyak gula dan lemak, maka Anda perlu membatasi konsumsinya.

Baca Juga: Boleh Makan Cokelat Tetapi Ingat Risikonya bagi Tubuh

Cokelat Putih

Cokelat putih atau white chocolate terbuat dari 20% cocoa butter, gula hingga 55%, padatan susu, lesitin, vanilla atau perasa lainnya. Cokelat putih mengandung lebih banyak lemak dan juga gula.

Lemak jenuh di dalam cokelat putih adalah jenis lemak makanan yang berbahaya, yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan yang tidak sehat serta peningkatan kadar kolesterol. Makan makanan tinggi lemak jenuh terus-menerus meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Dalam setiap 3 ons cokelat putih terkandung sekitar 50,15 gram gula. Wanita dewasa seharusnya menjaga asupan gula hingga 24 gram atau kurang per hari, sedangkan pria dewasa seharusnya mengonsumsi tidak lebih dari 36 gram gula per hari. Makan cokelat putih secara teratur sama halnya dengan mengonsumsi gula dalam jumlah yang tidak sehat, menyebabkan penambahan berat badan serta kerusakan gigi.

Terlalu banyak mengonsumsi gula menyebabkan angka trigliserida meningkat sehingga Anda lebih berisiko terkena penyakit jantung serta diabetes.

Baca Juga: 7 Kebaikan Cokelat Hitam Ini Telah Terbukti Secara Medis

Cokelat Hitam

Cokelat hitam atau dark chocolate mengandung setidaknya 35% bubuk kakao. Ada pula yang mengandung 50-85% bubuk kakao, di mana Anda bisa melihatnya pada kemasan cokelat. Sisanya, cokelat hitam terdiri dari kandungan cocoa butter, gula, emulsifier, vanila atau perasa lainnya.

Untuk mendapatkan manfaat dari cokelat hitam, Anda perlu memilih kandungan kakao yang lebih banyak, seperti 70-85%. Hindari pula memilih jenis cokelat hitam yang mengandung kacang-kacangan atau buah kering.

Simpan cokelat hitam di dalam wadah kedap udara, tidak perlu menyimpannya di dalam lemari es karena dapat menyebabkan lapisan putih gula naik ke permukaan. Rasanya mungkin tidak berubah, namun penampilannya dapat menjadi kurang menarik. Jika disimpan dengan benar, cokelat hitam dapat dinikmati hingga 2 tahun.

Untuk menghindari kenaikan berat badan dan mendapatkan manfaat kesehatan cokelat hitam, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 1 ons cokelat hitam per hari.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!